Statistik 2024
Kehilangan data dan ancaman dunia maya: Melihat statistik terkini dan langkah-langkah perlindungan
Di era digitalisasi, data adalah mata uang di abad ke-21. Namun, semakin pentingnya data sejalan dengan meningkatnya risiko. Statistik saat ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan kehilangan data dan serangan siber. Data bukan lagi sekadar informasi pasif, melainkan tulang punggung model bisnis modern. Organisasi menggunakan data untuk mendapatkan wawasan, mendorong inovasi, dan membuat keputusan strategis. Mata uang digital ini memungkinkan organisasi untuk tetap kompetitif dan berkembang di dunia yang saling terhubung. Praktik pencadangan data: analisis kritisMungkin terdengar mengejutkan, namun menurut survei terbaru, hanya 17% dari semua organisasi yang melakukan pencadangan data penting mereka secara teratur. Namun, mencadangkan data sangatlah penting karena kehilangan data bisa berakibat serius. Sekitar 54% responden mengatakan bahwa mereka mencadangkan data mereka secara teratur dan lengkap. Sayangnya, ini berarti hampir setengah dari organisasi menghadapi risiko kehilangan data, baik karena kesalahan manusia, serangan siber, atau kejadian tak terduga lainnya. Serangan siber: risiko yang terus meningkat bagi perusahaanSerangan siber telah menjadi salah satu risiko paling berbahaya bagi perusahaan, terutama di wilayah D-A-CH. Peningkatan lebih dari 20% telah tercatat sejak tahun 2016. GDPR memperjelas bahwa serangan siber adalah risiko tertinggi kedua bagi perusahaan di Eropa. Dampak kehilangan data: waktu henti yang sangat besar dan kerusakan bisnisDampak kehilangan data bisa sangat merugikan bagi organisasi. Hingga 29% organisasi mengalami waktu henti selama 1 hingga 8 jam karena kehilangan data. Dalam kasus terburuk, downtime lebih dari seminggu dan kerusakan bisnis yang signifikan dapat terjadi.
Gartner Group melaporkan bahwa 43% organisasi yang mengalami kehilangan data komputer langsung mengalami kerusakan bisnis yang parah. Yang mengejutkan, 51% dari organisasi-organisasi ini harus segera menutup usahanya, dan hanya 6% yang selamat dari bencana selama lebih dari dua tahun.
Statistik ini memperjelas bahwa kehilangan data bukan hanya potensi bahaya, tetapi juga ancaman nyata bagi organisasi. Kesadaran akan penyebab dan dampak dari kehilangan data adalah langkah pertama dalam mengambil tindakan pencegahan yang efektif.
Keamanan data tidak boleh dilihat sebagai masalah sekunder. Sebaliknya, sudah saatnya organisasi bertindak proaktif untuk melindungi data mereka dan memastikan integritas operasi bisnis mereka. Hanya melalui langkah-langkah keamanan yang komprehensif, perusahaan dapat berhasil melawan risiko kehilangan data yang terus meningkat.
# Serangan siber: risiko yang terus meningkat bagi perusahaan Serangan siber telah menjadi salah satu risiko paling berbahaya bagi perusahaan, terutama di wilayah D-A-CH. Peningkatan lebih dari 20% telah tercatat sejak tahun 2016. GDPR memperjelas bahwa serangan siber adalah risiko tertinggi kedua bagi perusahaan di Eropa. Cari tahu lebih lanjut: Pencadangan, Pencadangan data, Kehilangan data, Keamanan data, Komputer, Windows, Manajemen Pencadangan Artikel terkaitJenis pencadangan mana yang merupakan pilihan terbaik untuk data saya?Inilah pentingnya pencadangan data dalam kehidupan nyata FAT32 atau NTFS? Format mana yang lebih baik untuk pencadangan? |
|